Serang – Sempitnya areal Terminal Pakupatan di Kota Serang, Banten menyumbang kemacetan jalan Kota, sehingga berakibat pada kenyamanan pengguna jalan yang hendak melintas. Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan dengan kondisi kemacetan Terminal Pakupatan yang sering kali terjadi.
“Kemacetan ini sering terjadi. Seharusnya pemerintah mengambil langkah alternatif lain guna mengatasi kemacetan ini. Kalau ada sopir yang bandel, kasih tindakan yang sangat tegas saja, karena ini menyangkut masyarakat umum yang merasa tidak nyaman dengan kemacetan di terminal ini,” kata pengguna jalan, Nasir, Senin (11/4/2016).
Hal senada diungkapkan Diah, pengguna jalan lainnya yang sering melintasi Jalan Raya Serang-Jakarta. ”Iya, dari dulu gini-gini aja (macet-red). Mudah-mudahan pemerintah mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi persoalan macet ini,” kata Diah.
Menanggapi hal ini, kepala UPT terminal Pakupatan, Najmudin mengaku sudah maksimal dalam melakukan penertiban angkutan di terminal Pakupatan. Adapun masih banyak yang ngetem di pintu masuk, kata dia, itu sudah biasa.
“Kita sudah maksimal menjalankan sesuai aturan yang berlaku. Ya, kalau sekarang masih banyak terlihat kendaraan menumpuk, itu sudah biasa. Sopir angkutannya yang bandel,” ujarnya, kepada liputanbanten.com.
Dirinya menambahkan, pihaknya hanya bertanggung jawab sampai batas pintu masuk Terminal, selebihnya Satlantas yang bertanggungjawab menertibkan lalu lintas. “Kalau kemacetan di pintu masuk memang itu urusan kami. Selebihnya, itu urusan Satlantas yang menertibkan,” katanya.
Diketahui, Terminal Pakupatan Serang saat ini sudah dikategorikan terminal tipe A, yang dilintasi kendaraan luar kota dan bahkan antar pulau. Namun, luas areal yang ada belum memadai karena hanya 3 ribu hektar. Padahal luas ideal untuk terminal tipe A ini 10 ribu hektar.
Minimnya kesadaran para sopir angkutan yang kerap mengetem di pintu terminal mengakibatkan penumpukan kendaraan. Para sopir sendiri mengaku sengaja berhenti di depan terminal karena waktu yang diperbolehkan bagi mereka untuk mencari penumpang dibatasi. Karena jumlah penumpang yang dicari masih sedikit, mereka akhirnya berhenti di depan dan jalan dekat terminal hingga mendapatkan penumpang.