Serang – Masyarakat Banten mungkin bisa bernapas lega karena stok pangan di Provinsi Banten ternyata aman hingga tujuh bulan mendatang.
“Dari jumlah yang hendak dicapai tahun 2016, saat ini angka sementara sudah lebih dari 80 persen target yang tercapai,” unkap Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Banten Agus M Tauhit, kemarin.
Agus mengaku sudah melaporkan capaian ini ke Gubernur Banten Rano Karno. “Meskipun ada keberhasilan capaian ini, bukan tidak berarti ada permasalahan. Saat ini tantangan terbesar dalam mencapai target swasembada pangan adalah anomali iklim,” terangnya.
Untuk mengatas hal ini, Agus mengaku mengandalkan Gubernur Banten untuk mampu mengantisipasi anomali iklim di Provinsi Banten. Adapun langkah antisipasinya berupa proses-proses pergerakan percepatan di tingkat lapangan atau diistilahkan kecepatan yang dipercepat.
“Hal ini dilakukan karena program ini merupakan upaya khusus (upsus), sehingga harus dikerjakan di luar kebiasaan,” ujarnya.
Agus juga mengaku posisi Banten untuk ketahanan pangan sebenarnya aman. Tetapi karena Banten merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, apalagi Banten secara skor nasional masuk 11 besar sentra padi di Indonesia maka otomatis pemerindah daerah ingin memberikan kontribusi di tingkat nasional dengan target tambahan satu juta ton hingga tahun depan. (Henny)