Serang – Kenadziran atau Kesultanan Banten tengah berduka. Sekitar pukul 19.30, Nadzir Kesultanan Banten Tb. Ismetullah Abbas meninggal dunia di Rumah Sakit Omni Tangerang, Kamis (3/3/2016) malam tadi. Tokoh pendiri Banten yang juga Sultan Muda tersebut meninggal diusianya yang ke-56. Kabar duka tersebut dibenarkan oleh keluarga besar Kesultanan.
“Iyah benar, bang Ismet meninggal sekitar setelah waktu sholat Isya, mohon do’a untuk almarhum,” ujar Rudi, salah satu yang mengurus keluarga Almarhum, saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler.
Informasi meninggalnya TB Ismetullah Abbas juga banyak menyebar melalui media sosial. TB Ismetullah Abbas dikenal dengan pribadi yang santun dan bijaksana. Melalui media sosial, kerabat Almarhum banyak yang menulis “quotes” atau pesan kutipan dari Almarhum.
“Hidup itu mudah dinda, gengsi yang membuat sulit,” Kakanda TB Ismetullah Abbas
“Dinda, berjalan di muka bumi ini jangan angkuh, kalau angkuh banyak yang tidak suka, kalau tidak suka banyak yang menjatuhkan, itu sunatullah,” kakanda Ismtelullah,” tulis Oman Fathurohman menirukan percakapan Almarhum di akun Facebooknya.
Oman, yang mengaku pernah bekerja sama dengan almarhum, merasa sangat kehilangan dan berduka. “Innalillahi wa innailaihi roji’un, Allahumagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu. Beliau banyak berikan petuah kepada saya, waktu itu saya membantu promosikan Batik Keraton milik beliau. Beliau sangat gigih mempromosikan Banten di kancah Nasional dan Internasional. Bakalan kangen dengan petuah-petuah bijak beliau sambil minum kelapa muda. Beliau pribadi yang bijaksana, selalu mencoba menegakan kebenaran, tidak pilih-pilih dalam berteman.” ungkap Oman.
Sementara, istri Almarhum Tubagus Ismetullah Al-Abbas, Trialita Arta Mayasora menduga gumpalan darah pada bagian kepala penyebab meninggalnya Sultan Muda Banten Tubagus Ismetullah Al-Abbas.
“Keluarga sempat membawah almarhum ke Rumah Sakit Omni. Sebelum wafat, almarhum muntah-muntah. Kata pihak rumah sakit ada gumpalan darah di bagian kepalanya. Itu mungkin yang membuat beliau muntah-muntah,” ungkapnya..
Rencananya, Almarhum akan dikebumikan di Komplek Pemakaman Kesultanan Banten yang terletak di belakang Masjid Agung Banten, Jumat pagi.
Diketahui, TB Ismetullah Abbas lahir di Serang pada 16 Maret 1960, merupakan keturunan dari Sultan Banten ke IV Abdul Mufakhir Mahmud Abdul Kadir. Ayah Almarhum adalah KH. Tubagus Waseh (Alm) atau lebih dikenal dengan sapaan Tus Kuncung. Oleh Kesultanan Cirebon, Almarhum didaulat menjadi Sultan Muda, yang secara budaya berhak mewakili Kesultanan Banten dalam pertemuan kerajan-kerajaan Nusantara. Almarhum meninggalkan seorang istri yakni Trialita Arta Mayasora, serta tiga orang anak yakni Tb Ahmad Vivil, Ratu Novtatia Intan, Tb Rain Akbar Pamungkas. (Red)