Serang – Strategisnya letak Provinsi Banten yang berada di ujung Pulau Jawa, menjadikan daerah ini kawasan yang strategis bagi perlintasan narkoba antar Pulau Jawa dan Sumatera. Sehingga tak heran, akhir-akhir ini peredaran narkoba di provinsi santri ini pun makin marak.
“Banten merupakan daerah rawan perlintasan distribusi Narkoba. Karena itu, BNN telah menyediakan alat pendeteksi narkoba yang sering dibawa kurir narkoba antar pulau dengan kendaraan,” ujar Wakapolda Komisaris Besar Polisi Liliek Heri, Sabtu (6/2/2016).
Sementara Kepala BNN Provinsi Banten, Heru Febrianto mengaku kesal dengan ulah para pengedar dan bandar narkoba. Ia pun bahkan mengancam pengedar dan bandar yang beraksi di banten.
“Saya imbau kepada para pengguna untuk datang ke kami agar direhabilitasi, gratis, tidak dipungut bayaran. Tapi kalau untuk pengedar dan bandar, terutama yang melawan akan kita tembak mati,” ujar Heru.
Pekan lalu, Polda Banten berhasil memusnahkan ribuan butir pil ekstasi dan dua kilogram shabu yang dibawa dari Medan, Sumatera Utara. Narkoba yang disinyalir buatan China dan Malaysia ini diamankan dari seorang sopir bus Medan-Jakarta, yang menyimpan narkobanya di bagian belakang bus.
Disinyalir masih banyak narkoba yang melintasi pelabuhan Merak, Banten, yang lolos dari pantauan petugas. Sehingga dengan adanya bantuan alat dari BNN diharapkan upaya penyelundupan narkoba antar pulau bisa diminimalisir. (Henny)