Serang, Beritainonesianet.com – Tingkat kebutuhan tenaga perawat di sejumlah rumah sakit di Provinsi Banten masih tinggi, menyusul masih banyaknya pasien yang sakit dan dirawat. Untuk memenuhi kebutuhan ini, akademi perawat semakin meningkatkan kualitasnya termasuk memberikan kurikulum khusus sesuai kebutuhan rumah sakit.
“Biasanya jenis kemampuan perawat yang dibutuhkan rumah sakit sudah dikomunikasikan di awal tahun ajaran, untuk tahun ini kurikulum yang diberikan tentang kegawatdaruratan,” Kata Direktur Akademi Keperawatan (Akper) Pemerintah Daerah Kabupaten Serang, Hj. Sari Mulyati, S.Kes., M.Kes., di Serang, Sabtu (14/3). Biasanya, setiap tahun kurikulum yang diberikan berbeda, sesuai dengan kebutuhan dari rumah sakit-rumah sakit yang ada.
Menurut Sari, dari 125 perawat yang lulus setiap tahunnya, 90 persen lebih langsung mendapatkan pekerjaan, tidak hanya di RSUD Serang, tetapi juga sudah diminta bekerja di sejumlah rumah sakit Swasta yang ada di Provinsi Banten. Sisa 10 persen yang tidak bekerja, biasanya bukan karena ditolak melainkan karena menikah dan menjadi ibu rumah tangga. “Saat ini, dari 16 angkatan yang sudah lulus, puluhan perawat lulusan Akper kita bahkan sudah menduduki jabatan penting di rumah sakit, seperti menjadi kepala ruangan” ujarnya.
Saat ini, di Indonesia ada 71 sekolah perawat, dan sejumlah di antaranya berada di Provinsi Banten, yaitu Akper Pemkab Serang, Stikes Faletehan Serang, Stikes Banten di Serpong, Tanggerang, Selatan, Islamic Village di Karawaci, Tanggerang, Yatna Yuana di Lebak, Poltekes, Stikes Muhammadiyah Tanggerang, Prodi Keperawatan Universitas Pelita Harapan Tanggerang.
(Henny)