ANYER, beritaindonesianet-Program yang diusulkan untuk tahun 2020 harus dititikberatkan kepada upaya pemulihan lokasi pariwisata di Banten, paska Tsunami akhir tahun lalu. Sehingga perangkat daerah/ lintas perangkat daerah dinas pariwisata usulannya harus jelas.
“Ini membuktikan bahwa Pemda konsern terhadap upaya pemulihan. APBD dan APBN hanya stimulus saja. Sehingga perlu peran serta semua stakeholder. Makanya pemerintah bisa memfasilitasi dan mendorong itu,” kata Kabid Perekonomian Bapeda provinsi Banten, Iswandi dalam forum perangkat daerah/ lintas perangkat daerah dinas pariwisata provinsi Banten tahun anggaran 2019 di Green Garden Resort Anyer, Kabupaten Serang, Selasa (19/2/2019).
Diakui, Iswandi persoalan pemulihan ini tidak bisa diakomodir hanya dengan anggaran APBD dan APBN. Sehingga forum perangkat daerah harus memperkuat untuk program tahun 2020.
“Makanya pendekatan pembangunan harus memiliki tiga unsur seperti holistik, spasial dan integratif. Tolong pa Sekdis mengawal itu, selain kami juga tetap mengawal itu dari Bapeda,” kata Iswandi.
Untuk itu, Iswandi mendorong tema dari usulan program yang disampaikan untuk tahun 2020 nanti harus terarah. Apabila usulan itu keluar dari RPJM kepala daerah dan Renja dinas, maka secara otomatis itu akan dieliminir.
“Ada program untuk pembinaan kesadaran wisata bagi warga di destinasi wisata. Ini salah satu contoh usulan program ini yang terarah dan jelas. Jangan nanti bilang bahwa Bapeda mencoret, padahal kan kita hanya mengarahkan,” tegasnya.
Sekertaris Dinas Pariwisata provinsi Banten, Wadiyo dalam laporannya menyampaikan kondisi pariwisata saat ini mengalami kelesuan akibat tsunami pada 22 Desember lalu. Sementara lokasi wisata menjadi Tsunami ekonomi dari para pelaku usaha.
“Minggu lalu kami kumpulkan ada 100 pelaku usaha dan mereka menyatakan ekonomi mereka. Sehingga mereka menjerit kepada OJK untuk tidak melakukan penarikan aset oleh leasing misalnya,” katanya.
Sejauh ini komitmen pemerintah dalam memulihkan pariwsita Banten sudah terlihat. Pemerintah pusat dan daerah berjalan beriringan untuk memulihkan kondisi pariwisata.
“Ada 50 kegiatan yang dibawa ke Banten. Ini juga komitmen pemerintah pusat untuk memulihkan kondisi pariwisata. Sudah tiga kali beliau datang ke Banten,” terang Wadiyo.
Maka dari itu, Wadiyo menambahkan pihaknya terus mengkampanyekan Selat Sunda aman dan ini harus terus dibangun kepada masyarakat. Karena dari sinilah pelaku pariwisata akan merasakan pemulihan akibat dampak Tsunami. “Program yang kami rancang dan diusulkan untuk tahun 2020 adalah upaya untuk mempercepat pemulihan untuk Banten kembali bangkit,” imbuh Wadiyo.(*)