Internasional – Seorang ulama senior Iran memperingatkan Washington bahwa negara itu akan menyerang Israel jika Iran diserang oleh AS.
“Amerika mengatakan kamu harus menerima perintah kami dalam perundingan. Jadi ini bukan negosiasi, ini diktator. Republik Islam dan bangsa Iran akan melawan kediktatoran,” kata Ahmad Khatami dalam kotbah Idul Adha di Tehran, Rabu (22/8/2018).
“Ongkos perang dengan Iran sangat besar bagi Amerika. Mereka tahu jika mereka melukai negara ini dan pemerintahnya sedikit pun, Amerika dan sekutu utamanya di kawasan, rezim zionis Uisrael) akan menjadi sasaran kami,” ujar Khatami seperti dikutip kantor berit Mizan.
Khatami tidak merinci pasukan yang akan melakukan serangan, namun pemerintah Iran sebelumnya mengatakan akan mensasar kota-kota Israel dengan rudal jika negara itu terancam. Iran juga memiliki sekutu proxi di wilayah antra lain kelompok Hezbollah di Lebanon.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada Selasa (21/8) bahwa keberanian militer Republik Islam yang membuat Amerika Serikt tidak menyerang negara itu dan dia pun bertekad akan menambah kekuatan militer Iran.
Pemerintah Presiden Donald Trump menerapkan kembali sanksi ekonomi pada Iran bulan lalu setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran yang dicapai pada 2015.
AS mengatakan kesepakatan itu terlalu lunak dan tidak akan menghentikan Iran mengembangkan bom nuklir.
Washington mengenakan sanksi baru pada Agustus dengan sasaran industri otomotif, perdagangan emas dan logam berharga lain, serta larangan membeli mata uang dolar amerika.
Donald Trump mengatakan AS akan mengenakan serangkaian sanksi lebih keras pada November dengan mensasar penjualan minyak Iran dan sektor perbankan.
John Bolton, penasehat keamanan nasional Trump, mengatakan presiden AS ini akan memberi tekanan maksimum kepada Iran.
“Jangan pernah ragu bahwa Amerika Serikat ingin menyelesaikan masalah ini dengan damai, tetapi kami juga siap menghadapi langkah-langkah darurat menghadapi kebijakan Iran,” kata Bolton, Rabu (22/8).
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak tawaran Trump untuk melakukan perundingan tanpa syarat untuk mencapai kesepakatan nuklir baru, sehingga Trump pun mengatakan: “Jika mereka ingin bertemu, silahkan dan jika tidak mau pun, saya tidak peduli.” (yns/cnn)