Kesehatan – Berkebun adalah kegiatan yang kerap dilakukan oleh para pecinta tanaman. Apakah Anda salah satu peminat kegiatan ini? Karena dengan berkebun, selain Anda bisa mempercantik halaman dengan aneka tanaman hias, Anda juga dapat memperoleh berbagai manfaat kesehatan. Aktivitas ini bahkan bisa menjadi salah satu bentuk terapi.
Dilansir dari CNN, terapi hortikultura alias terapi dengan budidaya tanaman memiliki manfaat yang signifikan. Terapi ini berakar dari gagasan bahwa berinteraksi dengan tanaman dapat memberikan kesejahteraan, baik itu dengan merawat kebun atau hanya memiliki tanaman di rumah.
Beberapa penelitian menemukan bahwa hanya berada di alam seperti berjalan-jalan melalui taman, hutan, dan lahan hijau lainnya, dapat meningkatkan kesegaran pikiran, menyeimbangkan tekanan darah, stabilitas detak jantung, hingga meredam tingkat hormon stres. Jika kebiasaan ini dilakukan terus, bukan tidak mungkin Anda bisa berumur lebih panjang.
Terapi holtikultura, bukan sekadar berkebun biasa
Merawat kebun di bawah bimbingan pakar tanaman, dalam hal ini terapi hortikultura, menjadi salah satu metode kesehatan yang sangat direkomendasikan. Hal tersebut dijelaskan oleh Joel Flagler, seorang profesor terapi hortikultura dari Rutgers University.
Ditunjukkan oleh penelitian bahwa terapi hortikultura mampu mendukung pemulihan dari penyakit tertentu, meningkatkan suasana hati, dan bahkan bisa mempersingkat masa perawatan pasien di rumah sakit.
Salah satu studi yang dilakukan Flagler dan tim peneliti adalah melihat pengaruh terapi hortikultura pada sekelompok pasien Alzheimer.
“Pasien dengan demensia dapat meningkatkan memori jangka pendeknya setelah menjalankan terapi hortikultura. Beberapa peserta dapat mengingat suara-suara di sekitar taman, bahkan hampir dua minggu setelah kejadian itu berlangsung,” ujar Flagler.
Lebih dari sekadar terapi hortikultura, berkebun secara garis besar juga memiliki manfaat fisik seperti peningkatan koordinasi tangan, mata dan jari. Menggali dengan sekop dan berdiri dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan keseimbangan tubuh.
“Sering kali klien kami yakin bahwa benih mereka tidak akan tumbuh. Tetapi ketika benih berkecambah, dan tumbuh subur, hal itu mampu membangun rasa percaya diri dan membuat orang merasa lebih bahagia,” tambahnya.
Tumbuhan sendiri sebenarnya adalah objek terapi yang baik dan mampu memberikan sensasi relaksasi. Dengan berkebun, stimulasi sensorik seperti aroma wangi, tekstur, rasa dan bunyi-bunyi tertentu seperti suara daun hingga desir bambu dapat memberikan efek menenangkan dan memunculkan perasaan bahagia.
Manfaat berkebun lainnya yang harus Anda tahu
Diungkapkan oleh dr. Nitish Basant Adnani dari KlikDokter, karena terdapat bakteri baik di tanah, aktivitas berkebun dapat membantu menunjang fungsi sistem daya tahan tubuh. Dengan demikian, seseorang akan lebih mudah melawan infeksi dan mencegah penyakit. Hal tersebut juga dipaparkan dalam jurnal ilmiah Science.
“Sebuah penelitian lain dari University of Copenhagen turut mengemukakan bahwa berkebun juga dapat mencegah timbulnya beberapa jenis alergi tertentu dan mengurangi derajat keparahan dari reaksi alergi,” ujar dr. Nitish.
Selain itu, karena dilakukan di luar ruangan, berkebun merupakan hal yang ideal untuk mendapatkan paparan sinar matahari sembari melakukan hobi yang digemari. Sebagai antisipasi, Anda dapat mengoleskan tabir surya untuk melindungi kulit dan mengenakan kacamata hitam untuk mata.
Terlihat sederhana, ternyata berkebun juga bisa dijadikan terapi, yang kemudian lebih populer dengan sebutan terapi hortikultura. Dengan berkebun, sembari mempercantik taman atau rumah, Anda juga bisa merasakan kesehatan tubuh yang meningkat seiring berjalannya waktu. (np/rvs)
Sumber: Klik Dokter