Serang – Meskipun sering dikeluhkan pelayanannya, peserta program BPJS, terutama BPJS Mandiri, di semua daerah di Indonesia, terutama di Serang, Banten ternyata terus berkembang dengan pesat. Namun, ironisnya, pembiayaan program ini tidak berjalan mulus, menyusul masih banyaknya tunggakan iuran peserta, yang khusus tercatat di BPJS Kesehatan Serang jika ditotal mencapai Rp 85,5 Miliar. Karena itu, BPJS akhirnya merekrut tenaga kader yang bertugas mengingatkan dan menagih tunggakan peserta.
Puluhan aktivis kesehatan yang direkrut menjadi kader Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) ini dilantik di aula BPJS Kesehatan Serang, Senin (10/10/2016) pagi.
“Dalam perkaderan ini, para kader disumpah untuk tidak melanggar aturan, dan jika pun sampai melakukan pelanggaran mereka sanggup untuk dituntut secara hukum,” ungkap Edi Wahyudi, kader JKN KJS.
Sementara Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional VIII Benjamin Saut PS mengakui jika saat ini BPJS memang merekrut seribu kader, dan khusus Serang ada 23 orang kader.
“Tuga ini tidaklah ringan, karena harus mendidik, menagih tunggakan, dan merekrut warga untuk menjadi peserta mandiri. Apalagi saat ini tunggakan peserta Mandiri mencapai 85,5 miliar,” kata Benjamin.
Benjamin berharap keberadaan kader JKN KJS ini dapat mempermudah masyarakat untuk berpartisipasi dalam program jaminan kesehatan nasional. Jika nantinya program uji coba ini berhasil, maka pihak BPJS berencana akan menambah jumlah kadernya di tahun depan.
“Karena itu, say berharap agar masyarakat bisa ikut membantu memperlancar kerja para kader ini, sehingga target cakupan semesta 2019 bisa tercapai,” tandasnya. (Henny)