Cilegon – Terus dibangunnya berbagai infrastruktur di Provinsi Jawa Barat, Jakarta, dan Banten, otomatis membuat kebutuhan terhadap sejumlah material meningkat, terutama semen. Apalagi, saat ini banyak jalan-jalan utama yang pembangunannya berupa betonisasi.
Namun, hal ini ternyata tidak dirasakan secara signifikan oleh para pengusaha semen. Salah satunya dari PT Indocement yang mengaku penjualan semen saat ini malah menurun.
“Hal ini tidak lepas dari tingginya tingkat persaingan pemasaran akibat makin banyaknya pabrik semen yang didirikan,” ungkap Section Head PT Indocement, Maman Suherman kemarin.
Sementara itu, sebagai konsekuensi operasional pabrik yang menyebabkan berbagai dampak di masyarakat, perusahaan-perusahaan ini mengeluarkan dana tanggung jawab sosial mereka atau coorporate social responsibility (CSR).
“CSR ini tidak semua digelontorkan berupa uang, tetapi ada juga yang berupa barang atau pelatihan keterampilan masyarakat,” kata CSR Manager PT Indocement, Sahat Pangabean.
Memang saat ini selain PT Indocement, ada sejumlah pabrik semen dan pabrik lainnya yang didirikan di Kota Cilegon. Namun ironisnya, dari 180 an pabrik atau perusahaan yang didirikan, baru 5 perusahaan saja yang menitipkan CSR mereka melalui Pemda Kota Cilegon. Pemerintah berharap pihak swasta bisa mempercayakan penyaluran CSR ini melalui pemkot sehingga bisa searah dengan program-program yang ada. (Henny)