DP3AKKB Banten Sosialisasikan Pemberdayaan Perempuan Bidang Sosial Melalui Langkah Dansa

ANYER, beritanindonesianet – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten melakukan sosialisasi Pemberdayaan Perempuan Bidang Sosial Melalui Langkah Dansa. Akhir November 2024 ini, ratusan anggota ILDI bahkan diikutsertakan dalam perlombaan langkah dansa di Hotel Marbella Anyer, Serang, Banten.
Ketua Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI) Provinsi Banten Sitti Ma’ani Nina mengungkapkan bahwa langkah dansa, berkaitan erat dengan pemberdayaan perempuan. “Langkah dansa memiliki kaitan yang erat dengan konteks memperkuat kepercayaan diri. Pemberdayaan perempuan bertujuan untuk memberikan perempuan kontrol atas kehidupan mereka, termasuk kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas. Belajar dan berpartisipasi dalam dansa dapat meningkatkan rasa percaya diri perempuan, karena mereka diajak untuk tampil di hadapan orang lain, mengekspresikan diri, dan mengatasi ketakutan atau rasa malu,” ujar Nina yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan Dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten diwawancara usai perlombaan, Jumat (30/11).
Menurut Nina, pemberdayaan perempuan tidak hanya terkait dengan hak-hak dasar, tetapi juga dengan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang memberi manfaat ekonomi dan sosial. “Dansa, sebagai salah satu bentuk seni, dapat menjadi sumber pendapatan bagi perempuan, misalnya, sebagai instruktur atau penampil, serta memperkuat ikatan sosial dan jaringan komunitas.”
Langkah dansa juga, kata Nina, memiliki kaitan erat dengan pendidikan dan kesadaran. “Dalam banyak komunitas, kegiatan seni seperti dansa juga digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu pemberdayaan perempuan. Misalnya, lewat pertunjukan atau workshop, perempuan dapat belajar tentang hak-hak mereka, kesetaraan gender, dan cara untuk menghadapi diskriminasi.”
Bisa disimpulkan, bahwa langkah dansa dapat berfungsi sebagai alat yang kuat untuk mendukung pemberdayaan perempuan, menciptakan ruang bagi mereka untuk berkembang, mengatasi tantangan, dan merayakan kekuatan mereka, kata Nina.
Dalam melakukan praktek langkah dansa, kata Nina, perempuan dapat mengekspresikan perasaan, kreativitas, dan identitas mereka melalui gerakan tubuh. “Hal ini memberi ruang bagi perempuan untuk merasa dihargai, meningkatkan harga diri, dan merasa lebih kuat dalam peran sosial mereka.”
Nina mengungkapkan, pemberdayaan perempuan dan langkah dansa memiliki kaitan yang erat dalam konteks memperkuat kepercayaan diri, kebebasan ekspresi, dan peningkatan kesejahteraan emosional.
Berikut beberapa kaitannya:

Kepercayaan Diri: Pemberdayaan perempuan bertujuan untuk memberikan perempuan kontrol atas kehidupan mereka, termasuk kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas. Belajar dan berpartisipasi dalam dansa dapat meningkatkan rasa percaya diri perempuan, karena mereka diajak untuk tampil di hadapan orang lain, mengekspresikan diri, dan mengatasi ketakutan atau rasa malu.

Ekspresi Diri: Dalam langkah dansa, perempuan dapat mengekspresikan perasaan, kreativitas, dan identitas mereka melalui gerakan tubuh. Hal ini memberi ruang bagi perempuan untuk merasa dihargai, meningkatkan harga diri, dan merasa lebih kuat dalam peran sosial mereka.

Kemandirian Ekonomi dan Sosial: Pemberdayaan perempuan tidak hanya terkait dengan hak-hak dasar, tetapi juga dengan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang memberi manfaat.
“Jadi langkah dansa sangat bermanfaat bagi perempuan,” ujar Nina. (adv)