Internasional – Aparat keamanan Arab Saudi melumpuhkan seorang pria yang mengenakan rompi bom di Kota Al-Bukayriyah, sekitar tiga setengah jam berkendara dari Ibu Kota Riyadh, Kamis (16/8/2018).
Pria tersebut luka-luka pascabaku-tembak dengan aparat keamanan Arab Saudi.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menambahkan aparat berhasil mengetahui keberadaan pelaku, yang disebut ‘mengadopsi ideologi Negara Islam (IS)’, dan mengepungnya.
“Dia luka-luka setelah baku tembak dengan aparat keamanan dan dibawa ke rumah sakit,” kata juru bicara tersebut seperti dilaporkan kantor berita Reuters.
Dilansir Sputnik, Arab Saudi dinilai relatif stabil sejak Arab Spring 2010. Pada 2014, 62 orang yang terlibat dalam rencana teror di negeri itu, sebagian besar warga Saudi terungkap. Beberapa di antaranya terkait dengan Daesh atau ISIS dan Al-Qaeda.
Pada 2015, seorang pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah mesjid Syiah, menewaskan sediktinya 21 orang. Belakangan, Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri itu.
Pada Oktober tahun yang sama, seorang warga Saudi yang baru kembali dari Suriah setelah bertempur di bawah panji ISIS, meledakkan diri di sebuah mesjid Syiah dan menewaskan dua orang.
Daesh atau ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil tanpa korban jiwa di Riyadh pada 2016.
Dua anggota teroris ISIS tewas oleh polisi di pinggiran Kota Riyadh pada 2017. Mereka juga pernah dicari-cari aparat keamanan karena aksi terorisme sebelumnya. Dalam aksi sebelumnya tersebut, keduanya dibebaskan di bawah program rehabilitasi teroris di Arab Saudi.
Pada 2017, seorang polisi tewas dibunuh anggota ISIS, yang lalu ditembak mati oleh aparat. (nat/cnn)