Serang – Banyak orang tua yang ingin anaknya cepat bekerja memilih menyekolahkan anaknya di sekolah kejuruan, dibandingkan sekolah SMA. Namun, hal ini ternyata tidak terbukti 100 persen di Banten.
Dalam penyampaian materinya di dalam rapat koordinasi seluruh Bappeda kabupaten kota dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Aula Bappeda Banten, kemarin (12/10/2016), Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Agoes Soebono mengungkapkan jika pada bulan Februari 2016, ternyata jumlah pengangguran terbuka tertinggi bukanlah warga yang lulusan SD, SMP, atau pun SMA, melainkan lulusan SMK.
“Kemungkinan hal ini terjadi karena ilmu kejuruan lulusan SMK ini banyak yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan,” kata Agus.
Sementara Asisten Daerah II Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengungkapkan jika kegiatan ini merupakan rangkaian dari rencana penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten.
“Karena itu, semua data BPS yang dipaparkan diharapkan bisa menjadi pembanding dan tolak ukur bagi penyusunan RPJMD ini,” katanya.
Dalam rencana penyusunan RPJMD ini, provinsi banten juga melibatkan para tutor dari komisi pemberantasan korupsi. Eneng berharap dengan keterlibatan kpk ini semua peserta menjadi mengerti cara penyusunan rpjmd yang baik sehingga bisa mencegah terjadinya korupsi. (Henny)