Serang – Sejumlah kepala daerah tingkat II di Provinsi Banten mengeluhkan kurangnya sinergisitas dan komunikasi antara pemerintah Provinsi Banten dan pemerintah kabupaten kota, dalam hal pelaksanaan program pembangunan. Sehingga tak heran, banyak ditemukan ketimpangan pencapaian program terjadi.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengaku selama ini antara pemprov dan pemkab atau pemkot seperti berjalan sendiri-sendiri.
“Untuk Kabupaten Serang saja bantuan pemprov sangat minim, hanya satu atau dua program saja,” kata Tatu, Selasa (11/10/2016).
Sementara Gubernur Banten Rano Karno mengaku pihaknya sudah berupaya untuk melakukan pemerataan pembangunan dengan berbagai program.
“Karena itulah, seringkali kegiatan-kegiatan pemerintah Provinsi Banten dilakukan di wilayah kabupaten atau kota,” katanya.
Kurang harmonisnya hubungan pemerintah Provinsi Banten dan kabupaten kota juga sering terlihat saat rapat koordinasi berlangsung. Para kepala daerah tingkat II sangat jarang sekali hadir secara lengkap memenuhi undangan gubernur demikian juga sebaliknya, gubernur tidak memenuhi semua undangan kegiatan bupati dan walikota. (Henny)