Serang – Sejumlah warga Banten prihatin terhadap sumbangan salah sasaran yang diberikan Presiden Jokowi dan para netizen kepada Saeni, pemilik warteg yang diberitakan menangis saat dirazia petugas Satpol PP karena membuka warung siang hari. Mereka menilai bantuan uang yang mencapai ratusan juta rupiah salah sasaran karena Saeni merupakan orang mampu yang malah memiliki empat cabang warteg di Kota Serang, Banten.
Nasir, salah satu tetangga Saeni mengaku Saeni memang warungnya selalu buka setiap bulan Ramadhan. Dan saat penggerebekan terjadi pun ada tetangga lain yang sedang makan di warung.
“Selain salah sasaran, saya kecewa karena presiden memberikan bantuan kepada orang yang melanggar aturan,” kata Nasir, Jum’at (17/6/2016).
Kurang tepatnya bantuan terhadap Saeni juga pernah diungkapkan Ketua Nahdatul Ulama Kota Serang Martin Syarkowi. “Bantuan dari pihak pusat ke Saeni merupakan salah satu politisasi yang dilakukan untuk suatu kepentingan,” kata Martin.
Sementara itu, Alex suami Saeni saat dihubungi mengakui adanya empat cabang warteg tetapi bukan dimiliki ia dan Saeni secara pribadi, tetapi milik bersama adik dan anaknya. Usaha ini mereka rintis bersama dengan porsi pembagian jadwal jaga warteg dan juga pembagian keuntungan serta biaya sewa warteg yang mencapai 12 juta rupiah.
“Uang sumbangan dari presiden dan warga lainnya yang Rp 172 juta itu akan dipakai untuk keperluan-keperluan kami, untuk bayar sewa kontrakan warteg, juga untuk biaya kuliah anak, biaya kesehatan, dan umroh,” kata Alex. (Henny)